Nama : Putri Rizki Amalia
Kelas : 2cb
NIM : 061430700546
Mengontrol Empat Relay via USB Menggunakan Modul USB-4REL
Jika Anda ingin Raspberry Pi Anda bisa mengontrol empat buah peralatan listrik secara praktis dan mudah, Anda bisa menggunakan modul USB-4REL. Hmm, tidak harus USB-4REL memang, Anda bisa menggunakan board relay yang banyak dijual online atau Anda bisa membuat sendiri dan mengontrolnya menggunakan pin-pin GPIO Raspberry Pi.
Mengapa USB-4REL layak dipertimbangkan?
Salah satu nilai plus modul USB-4REL (USB Relay secara general) adalah dalam hal kepraktisan – tinggal colok ke port USB, tancapkan power supply dan jalankan program. Hal ini tentunya sangat cocok bagi Anda pengguna Raspberry Pi yang enggan menggunakan GPIO karena kuatir akan merusakkan Raspberry Pi jika salah koneksi. Selain itu, portabilitas juga menjadi nilai plus berikutnya. Dengan USB-4REL, program aplikasi yang dibuat di Raspberry Pi bisa dengan mudah diporting dan dijalankan pada device (komputer) lain yang berbasis linux seperti beagle, cubie dan odroid. Dan bahkan laptop atau komputer linux pun bisa menggantikan Raspberry Pi bilamana memang diperlukan.
Dalam hal pengembangan program aplikasi pada Raspberry Pi, kita bisa mengembangkan aplikasi menggunakan laptop atau komputer. Setelah jadi, kita tinggal melakukan kompilasi ulang di Raspberry Pi. Bahkan untuk aplikasi berbasis script seperti BASH, PERL, PHP dan PYTHON kita tinggal meng-copy dan sedikit setup jika diperlukan.
Seperti halnya modul USB-2REL (baca tulisan: Mengontrol Relay Via USB Menggunakan USB-2REL) dan modul USB-TC101 (baca tulisan: Membuat Kontroler Suhu Dilengkapi Overheated-Alarm dan Data Logger), modul USB-4REL juga menggunakan VUSB pada program mikro dan LibUSB pada program komputer.
Modul USB-4REL dilengkapi dengan command-line tool usb4rc yang bisa dijalankan melalui terminal atau dipanggil dari skrip shell. Tak perlu melakukan instalasi apapun, LibUSB telah terinstalasi (bawaan) pada sistem operasi Raspbian sehingga program usb4rc bisa langsung digunakan. Berikut adalah beberapa screenshot penggunaan command-line tool usb4rc untuk pengontrolan USB-4REL pada terminal.
Screenshot pertama menunjukkan keterangan mengenai cara penggunaan dan parameter-parameter yang dikenali oleh program usb4rc, sedangkan screenshot kedua menunjukkan contoh penggunaannya. Saya akan membahas screenshot kedua secara singkat.
Perintah sudo ./usb4rc ID akan menampilkan ID dari modul yang dalam hal ini adalah USB4REL. Untuk sukses menjalankan program ini dibutuhkan hak akses rootUntuk mengaktifkan Relay-1 digunakan perintah sudo ./usb4rc R1, sedangkan untuk mematikan Relay-1 digunakan perintah sudo ./usb4rc r1. Perintah sudo ./usb4rc R2 R3 akan mengaktifkan Relay-2 dan Relay-3 secara berurutan. Meskipun berurutan tapi terkesan bersamaan karena jedanya sangat cepat. Perintah berikutnya sudo ./usb4rc r2 R4 akan mematikan Relay-2 dan mengaktifkan Relay-4. Dalam hal ini Relay-3 tetap dalam keadaan aktif.
Perintah selanjutnya adalah echo “sudo ./usb4rc rA” | at now + 1 minutes. Baris perintah ini akan menjadwalkan perintah sudo ./usb4rc rA (mematikan semua relay) untuk dieksekusi pada 1 menit berikutnya dari sekarang (now). Penjadwalan dilakukan menggunakan perintah at. Perintah at belum terinstalasi pada Raspbian oleh karenanya perlu dilakukan instalasi terlebih dahulu dengan perintah:
Perintah atq digunakan untuk melihat antrian jadwal eksekusi.sudo apt-get install at.
Dua baris perintah selanjutnya adalah contoh penjadwalan untuk mengaktifkan Relay-1 pada 2 menit berikutnya dari sekarang dan mematikan Relay-1 pada 3 menit berikutnya dari sekarang. Kedua perintah tersebut menghasilkan aktifnya Relay-1 pada menit kedua dari sekarang dan mematikannya pada 1 menit berikutnya.
Dengan program penjadwalan seperti cron, maka bisa dibuat aplikasi penjadwalan waktu ON dan OFF dari masing-masing relay dari USB-4REL. Kita bisa mengaplikasikannya untuk membuat bel sekolah, bel kantor, penyiram tanaman otomatis, lampu otomatis dan lain-lain.
Kita juga bisa membuat aplikasi pengontrolan relay melalui web dengan menjalankan webserver dan menerapkan pemrograman cgi. Kita dapat memilih beberapa webserver seperti Apache, Lighttpd atau Mongoose.
Raspberry Pi memang tidak jauh berbeda dengan komputer ber-OS Linux yang biasa kita pakai. Hanya saja Raspberry Pi menawarkan ukuran yang mini, berdaya rendah dan bisa ditempel pada sistem. Raspberry Pi memang sangat menarik.
Di lain kesempatan saya akan menuliskan hasil eksperimen pengontrolan peralatan listrik melalui web/internet menggunakan webserver mini Mongooose dengan pemrograman CGI menggunakan BASH, PHP, Python, REBOL atau cgi-scripter yang lain.
Semoga bermanfaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar